Welcome

Welcome to my blog, I hope you enjoy it and God bless your day...

Wednesday, May 18, 2011

Life and Death

Hidup dan mati, keduahal itu merupakan isu yang paling mendasar bagi manusia, selama hidup dia pasti akan selalu dibayang-bayangi oleh kematian. Semua yang bernapas, beraktifitas dan berinteraksi di dunia ini pasti akan mengalami kematian. Entah itu bagi manusia, tumbuhan atau pun hewan, hidup dan kematian pasti akan mereka alami.
Apakah arti kehidupan ini? Apa tujuanmu hidup d bumi ini? Apa yang bisa kau lakukan dalam hidupmu? Semua pertanyaan itu pasti selalu bersangkutan juga dengan kematian. Apa yang aku peroleh setelah kematianku? Hidup dan mati. Apakah ada kehidupan setelah mati?
Secara science, kehidupan merupakan proses perkemabangan sel-sel tubuh dan komponen-komponen di dalamnya masih aktif untuk bekerja, dan kematian adalah ketika komponen-komponen tersebut berhenti bekerja dan akhirnya mati? Wow!!! Sesimple itukah hidup? Jadi, hidup itu tidak ada artinya? Apa yang kita lakukan adalah sia-sia? Lalu ke mana kita setelah mati? Surga? Neraka?
Sekali lagi, kalau kita menggunakan science untek menjawab pertanyaan itu, maka jawabannya, tidak ada. Maka kehidupan ini akan serasa hampa dan sia-sia, tak berarti dan kosong. Hidup bukan hanya soal berkembang, tapi juga proses belajar dan memahami, mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lainnya. Dalam hidup kite memerlukan proses untuk mempelajari sesuatu, bukan hanya sesuatu yang bersifat ilmiah namun juga logis, rohaniah, dan matematis. Secara logis kita akan berpikir tentang sesuatu yang benar atau salah, secara rohanian kita akan belajar mengenai tentang kepuasan batin yang baik dan buruk, secara matematis kita akan belajar tentang perhitungan keputusan yang tepat dan tidak tepat. Sebenarnya dari tadi semua yang kita pelajari berpusat pada dua hal saja, baik dan buruk.
Selama hidup ini kita akan belajar memahami apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang bisa berguna bagi kita dan apa yang tidak bagi kita, apa yang cocok begi mereka dan apa yang tak cocok bagi mereka. Jika science berkata surga dan neraka itu tak ada, jadi apakah dia bisa menjelaskan bagaimana baik dan buruk itu tidak ada? Dulu Albert Einstein pernah bertanya pada gurunya "Apa yang membuat seseorang menjadi jahat?" Jawabnya, "Karena tak ada Tuhan di hatinya." Kalau ada orang jahat (orang yang tak ada Tuhan di hatinya) berarti ada juga orang baik (orang yang ada Tuhan di hatinya). Lalu, kalau ada Tuhan berarti ada juga setan. Kalau Tuhan ada berarti surga itu ada.
Hidup kita bukanlah kehidupan yang sia-sia tanpa tujuan, kita tidak hisup hanya untuk makan, namun juga terkadang kita harus memberi makan, kehidupan ini bukanlah sebuah kejadian di mana kita hanya duduk diam dan menunggu saatnya mati. Ada kalanya nanti ketika kita mati kita akan menuju ke kehidupan berikutnya, entak surga atau neraka, itu tergantung pada apa yang telah kau perbuat di bumi. Jika selama kehidupanmu di bumi kau selalu memberikan "kehidupan" bagi orang lain, maka kehidupan pula lah yang kau peroleh. Jika selama kehidupanmu di bumi kau selalu berbuat semaumu tanpa memperdulikan orang lain, maka kau akan tetap hidup setelah kematianmu, namun di tempat yang berbeda, di mana suka cita tidak ada di situ, yang ada hanya penderitaan dan sakit.
Jadi, science kadang bisa jadi solusi dalam memecahkan suatu misteri dan masalah, namun ingat! Segala sesuatu memiliki batasannya, sesuatu yang dipaksakan atau berlebihan tidak pernah baik. Jangan hanya menggunakan science sebagai referensi akhir untuk memecahkan suatu misteri, Tuhan sudah memberikan kita logika untuk memahami mana yang baik dan salah. Jadi, semuanya tergantung pada diri kita, mau menerima penyelamatan atau menertawakannya saat ini dan berkata itu hanya dongeng?

By: J. Robertson

0 comments:

Post a Comment